Pasar Tumpah Membuat Macet Jalan Raya

shares |

DEPOK, Upaya Pemerintah Kota (Pemkot) Depok menghijaukan Jalan Margonda Raya, Jalan Juanda Raya, simpangan Jalan Dewi Sartika, dan simpangan Jalan Arif Rahman Hakim sepertinya tidak mendapat dukungan dari warga Depok sendiri. Pasalnya, usaha Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) menanam pohon peneduh dan pembangunan taman di tengah sparator justru dirusak oleh masyarakat sediri. Baik itu digunakan untuk berjualan ataupun parkir kendaraan bermotor. “Kalau kelakuannya seperti ini, ya jangan mengeluh Depok gersang. Kita sudah berupaya semaksimal mungkin menghijaukan Depok,” kata Kepala Bagian (Kabag) Pertamanan DKP, Mulyo Handono, Minggu (19/12).

Perusakan taman sparator paling kentara terjadi di Jalan Juanda. Dimana setiap minggu di Jalan Juanda berlangsung pasar tumpah. Para pedagang dan konsumen melakukan interaksi jual beli di sana. Sayangnya pedagang dan konsemen sama sekali tidak mengindahkan keindahan taman kota yang tengah digalakkan Pemkot Depok. “Sekarang ini memang belum ada sanksi bagi perusak taman sparator. Insyaallah regulasi pertamanan akan lahir tahun 2011. kita berharap masyarakat memahami arti
penting taman kota,” kata Mulyo.

Di sepanjang taman sparator Jalan Juanda masih banyak terlihat motor kendaraan bermotor parkir di atasnya. Mereka tidak peduli kalau kendaraan tersebut menimpa pohon dan rumput yang di tanam di atasnya. “Solusi sementara ini kita akan memasang kawat sling di sepanjang Jalan Juanda. Hal itu dilakukan agar tidak adalagi yang merusak taman sparator,” kata pria bergelar doktor itu.

Mulyo mengingatkan, tugas DKP khususnya di Bidang Pertamanan hanya terfokus pada pemanfaatan dan pemeliharaan taman, sedangkan masalah penghijauan untuk konservasi tanah sebenarnya dikelola Badan Lingkungan Hidup (BLH). “Saya miris melihat taman yang sudah dipelihara dengan susah payah malah di rusak dengan mudah,” kata dia.

Menanam 4000 Pohon Trembesi
Mulyo mengatakan, dalam rangka memperingati HUT Kodam Jaya ke 61, pihaknya dan Kodam 0508 Kota Depok mengadakan kegiatan penanaman pohon trembesi di sepanjang Jalan Juanda. “Di sepanjang Jalan Juanda ini kita tanamkan 400 pohon trembesi,” kata dia.

Penanaman massal pohon raksasa trembesi (Albizia saman) merupakan program pemerintah pusat untuk menunjang program penanaman satu miliar pohon pada 2010 ini. Pohon trembesi mampu menyerap CO2 puluhan kali lipat dari pohon biasa. Pohon raksasa berbentuk payung ini, kata Mulyo, mampu menyerap 28,5 ton karbondiosida setiap tahunnya. “Saya rasa penanaman pohon trembesi sangat menguntungkan,” kata dia.

Sementara itu, Kasdim 0508 Depok, Mayor IR Aji Mimbarno S.Ap mengatakan, kegiatan penanaman pohon tidak hanya baik bagi lingkungan disekitarnya akan tetapi berguna bagi seluruh masyarakat, khusunya masyarakat Depok. “Mengapa kita melakukan penanaman pohon, ya karena kita ingin melihat Depok hijau,” kata dia.

Aji menuturkan, masyarakat tentu ingin menyaksikan kawasan Depok yang kembali sejuk. Aneka pepohonan menghiasai jalan-jalan di kota. Setiap orang dapat menghirup udara sejuk yang dikeluarkan pohon tersebut. “Mari kita dukung gerakan pemerintah melakukan penghijauan terhadap Depok. Trimakasih terhadap Wali Kota Nur Mahmudi yang tidak berhentik melakukan kampanye Depok hijau,” kata dia.

Related Posts

0 komentar:

Posting Komentar