Affiliates tu apa si????

shares |

Affiliate marketing itu cara buat dapetin penghasilan dari internet melalui kerjasama antara merchan dan affiliate marketer lewat network marketing. 

Bisnis ini merupakan bagian dari e-commerce, jadi seorang affiliate marketer dapetin bayaran dari merchant atas jasanya jualin produk mereka.
Affiliates juga Salah satu model bisnis yang populer di dunia internet marketing atau bisnis di internet loh!!!!
Seseorang yang baru belajar internet marketing, umumnya disarankan untuk belajar affiliate marketing karena prosesnya lebih mudah dibanding membuat dan menjual produknya sendiri. Anda bisa membaca post 17 Kelebihan Affiliate Marketing jika ingin tahu alasannya. 

Affiliate marketing itu sebenarnya model bisnis yang dari dulu sudah ada, cuma namanya saja yang sekarang tampak canggih, padahal dari dulu aktifitas bisnis seperti ini sudah ada yaitu bisnis makelar atau perantara  Bedanya cuma affiliate marketing itu bekerjanya di dunia internet / online sehingga bisa saja disebut makelar online he..he.. Jangan tersingung ya disebut makelar, saya juga affiliate marketer, jadi juga seorang makelar, sama dong!! hehe.

Misal, ada seorang pemilik situs web yang ingin menjual produk-produknya. Produk ini bisa berupa ebook, software, dll. Nah, pemilik situs ini memiliki jaringan pemasar yang menjualkan produk-produk ini pada para calon pembeli.
Jika para pemasar ini berhasil mendapat pembeli, atau berhasil menjualkan produk-produk tadi, maka ia mendapat komisi. Pemilik produk yang menentukan besarnya komisi tersebut. Ada yang 25%, ada pula yang memberi 50% dari harga jual produk.
Para pemilik situs web ini biasa disebut affiliate merchant. Sedang para calon pembeli produk disebut leads atau prospects.
.
Oya… ada banyak keuntungan lain yang bisa anda dapat dari model bisnis ini LOh!!!!!!.
  • Anda tidak perlu repot membuat produk. Tugas anda hanya mengantarkan pembeli pada penjual.
  • Anda bisa memilih berbagai affiliate program yang anda inginkan. Coba kunjungi Clickbank.com. Di sana anda bisa menemukan ribuan situs-situs yang memberi affiliate program. Jadi, anda bisa punya banyak sumber penghasilan.
  • Komisi yang ditawarkan program ini biasanya relatif tinggi. Antara 10%-95%.
  • Anda bisa jadikan affiliate program sebagai sumber pendapatan pasif. Kok bisa? Ya, karena anda hanya perlu tinggal di rumah, tidak perlu kemana-mana. Dan, uang akan datang sendiri. Yang penting anda tetap berpromosi. Atau bahkan, anda masih bisa mengerjakan usaha offline anda.
 ada empat macam pola yang diterapkan merchant (pemilik produk/jasa) agar para affiliate bisa mendapat uang dari affiliate program yang diikutinya.
  1. Pay per sale: pengunjung membeli produk/jasa yang ditawarkan oleh affiliate.
  2. Pay per lead: pengunjung mengisi formulir online.
  3. Pay per action: pengunjung mendownload, menginstal, atau menggunakan suatu produk/jasa.
  4. Pay per click: pengunjung hanya mengklik link dan mengunjungi situs web merchant.
Bila lebih jelas, begini penjelasan lebih lengkapnya:
1. Pay Per Sale (PPS)
Pola ini yang paling banyak dipakai oleh affiliate program di internet. Begitu ada pengunjung yang datang ke situs web merchant lewat link anda dan melakukan pembelian, maka anda mendapat komisi.
Pemberian komisinya ada yang menggunakan persentase, tapi ada juga yang menetapkan komisi dengan jumlah nominal tertentu. Untuk yang menggunakan pola persentase, biasanya dipakai oleh para merchant yang berbisnis retail (eceran). Sedangkan yang memberikan komisi secara flat dalam jumlah nominal tertentu biasanya dipakai merchant yang menjual web hosting, online dating, dan lainnya.
Kalau anda tanya pola mana yang lebih baik, menurut saya adalah yang menetapkan komisi berdasar persentase. Sebab ini lebih menguntungkan kedua belah pihak, baik merchant maupun affiliate. Merchant hanya cukup membayar komisi untuk setiap penjualan. Dengan iming-iming komisi yang cukup besar, para merchant bisa menggelorakan semangat affiliate untuk berpromosi. Sebaliknya, bagi para affiliate sangat berpeluang mengeruk banyak uang dari komisi yang diraihnya. Apalagi kalau pengunjung doyan berbelanja alias suka memborong produk, maka pasti si affiliate juga ketiban untung dengan mendapat komisi yang lebih besar.
2. Pay Per Lead (PPL)
Pola ini terutama banyak dipakai merchant yang berniat menggencarkan promosi. Biasanya cara ini lazim dipakai oleh para merchant di bidang asuransi atau pegadaian. Pada pola ini, affiliate mendapat komisi setiap pengunjung mengisi formulir online di situs web merchant.
Tapi yang perlu diketahui, merchant hanya akan membayar affiliate untuk data-data valid yang ditulis pengunjung. Jadi kalau misalkan datanya kurang valid atau bahkan tidak lengkap seperti tak ada nomor telepon dan alamat email, maka merchant tak akan membayar affiliate.
Namun secara umum, pola ini dilihat dari conversion rate-nya, jelas lebih bagus dibandingkan pola PPS tadi. Sebab pengunjung tak perlu membeli apapun. Mereka hanya mengisi formulir saja. Tentu bagi para affiliate lebih mudah untuk mencari pengunjung yang mau mengisi formulir daripada membeli produk. Namun juga perlu dimaklumi kalau komisinya pun biasanya tak sebesar pola PPS tadi.
3. Pay Per Action (PPA)
Pada pola ini, merchant memberi komisi kepada affiliate setiap ada pengunjung yang mendownload, menginstal, atau menggunakan produk/layanan merchant. Biasanya pola ini dipakai oleh merchant dari perusahaan software atau perusahan web service. Harapan merchant, dengan produknya dipakai banyak orang akan membuat perusahaannya menjadi pemimpin pasar.
4. Pay Per Click (PPC)
Pada pola ini, affiliate diberi komisi setiap ada yang mengklik link-nya. Sayangnya, kini pola ini sudah tidak dipakai lagi dalam dunia affiliate program.
Pasalnya, banyak sekali klik palsu yang membuat merchant merugi. Misal para affiliate mengklik sendiri link-nya. Atau juga bisa dengan bantuan software yang mengklik otomatis link. Karena itu pola ini kini tak lagi dipakai dalam dunia affiliate program. Tapi untuk advertising network seperti Adsense pola PPC ini masih dipakai.

Related Posts

0 komentar:

Posting Komentar