Susahnya menyeberangi Jl. Margonda Raya

shares |


Mungkin sudah terlalu sering orang menulis dan membicarakan tentang Jl. Margonda Raya Depok (dan sekitarnya). Tapi kali ini saya ingin menulis tentang versi saya, tentang apa yang selama ini saya amati.
Setiap hari untuk berangkat kuliah di Depok. Di pagi hari banyak sekali masyarakat, terutama mahasiswa dan pegawai kantoran yang menyeberangi jalan tersebut. Apa yang saya suka adalah kesigapan petugas kepolisian yang membantu masyarakat untuk menyeberangi Jl. Margonda Raya. Yang saya tahu, sejak kantor walikota sampai fly over UI, mereka selalu siap siaga.
Terima kasih Pak & Bu Polisi atas bantuannya ! Apalagi sejak pelebaran Jl. Margonda Raya jarak untuk menyeberang jadi semakin jauh. Artinya makin susah untuk menyeberang, apalagi jembatan penyeberangan hanya didepan Margo City dan terminal Depok.
Sangat  disayangkan hal tersebut hanya terjadi di pagi hari. Tapi tidak di sore dan malam hari.
Kalau pulang kuliah saya melewati Margonda Raya sekitar pukul 18:20 – 19:00 (terkadang 20:00). Jumlah dan laju kendaraan lebih banyak dibanding di pagi hari.
Tanpa bantuan petugas kepolisian, penerangan yang cukup, rambu-rambu penyeberangan yang jelas, cukup sulit bagi pejalan kaki untuk menyeberangi Jl. Margonda Raya.
Pengendara sepeda motor yang melintasi Margonda pada jam-jam tersebut seringkali memacu sepeda motornya cukup kencang. Pengendara motor tidak dapat melihat penyebrang jalan (karena penerangan yang kurang), bagaimana jika ada sebuah sepeda motor yang terjatuh karena mengerem mendadak, pastinya karena kaget. That was stupid I think!
Dimana petugas kepolisian ? Dimana lampu penerangan ? Mana rambu-rambu penyeberangan yang jelas ? Kapan jembatan penyeberangan ditambah ?

Diposkan oleh Enggar Swasono OM 202.
Maaf kalo repost   n_n

Related Posts

0 komentar:

Posting Komentar