Pembangunan Kota Depok, Nantikan Depok Sebagai Kota Percontohan Indonesia !!

shares |

Memasuki usia ke-12 pada 27 April 2011, Kota Depok, Jawa Barat, terus melakukan pembenahan dalam proses pembangunan, sehingga diharapkan dapat menjadi kota percontohan di Indonesia.
"Depok akan tumbuh sebagai perkotaan yang tertata dengan baik, karena pembangunan dilakukan atas asas planologi yang benar," kata Wali Kota Depok Nur Mahmudi Ismail.
Dalam proses pembangunan pemerintah kota melakukannya dengan memperhatikan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) sebagai indikator utama dalam manajemen pembangunan.
Para kepala daerah sebelum Nur Mahmaudi Ismail telah meletakkan dasar-dasar pembangunan dan dirasakan manfaatnya hingga saat ini.
Suasana saat pembentukan Kota Depok pada 1999 tidak bisa terlepas dari masa transisi negeri ini. Pada saat itu, nuansa reformasi sangatlah kental, euforia masyarakat terhadap kebebasan berpendapat dan pengurangan peran pemerintah pusat sangatlah besar, sehingga lahirlah berbagai aturan.
"Undang-undang otonomi daerah tahun 1999 telah mendorong daerah untuk berlomba-lomba menata daerahnya masing-masing," katanya.
Kota Depok yang baru ?lahir? sudah diharuskan untuk menata diri sendiri. Berbagai upaya dikerahkan seoptimal mungkin untuk berbenah diri, mulai dari pembuatan payung hukum hingga pembangunan infrastruktur.
Dengan sumber daya yang sangat terbatas, sehingga didapatkan kekurangan, namun semuanya diniatkan untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat Kota Depok.
Pada 2010, Bagian Pemerintahan Kota Depok juga berhasil masuk dalam peringkat 10 besar dalam laporan penyelenggaraan pemerintah daerah dalam melaksanakan pemekaran.
Hal tersebut adalah hasil penilaian Kementerian Dalam Negeri terhadap kinerja penyelenggaraan pemekaran daerah. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat Kota Depok telah meningkat kesejahteraannya.
"Peningkatan kesejahteraan tersebut patut disyukuri, namun kita masih perlu terus berupaya lebih keras lagi," ujarnya.
Wali kota yakin bahwa dengan kebersamaan dan sinergi antara elemen-elemen dan seluruh warga, Kota Depok akan menjadi Kota yang maju, berkembang, dan terdepan.
Sementara itu Pengamat Kebijakan Publik Universitas Indonesia (UI) Andrinof Chaniago menilai proses pembangunan di Kota Depok perlu memperhatikan para pejalan kaki, karena akses trotoar saat ini masih sangat minim.
Dalam survei yang dilakukan CIRUS Surveyors Group, Kota Depok, Jawa Barat, pada Maret 2010 dinilai sebagai kota yang tidak ramah terhadap pejalan kaki.
"Sebagian besar responden menyatakan tidak puas dengan fasilitas bagi pejalan kaki," kata Andrinof A Chaniago, yang juga sebagai Direktur CIRUS Surveyors Group.
Sebanyak 45 persen responden menyatakan kurang puas dengan fasilitas trotoar dan 11,8 persen menyatakan sangat tidak puas.
Untuk fasilitas pejalan kaki secara umum, 43,7 persen responden juga menyatakan kurang puas dan 11 persen menyatakan sangat tidak puas.
Survei yang dilakukan Maret 2010 itu mengambil sampel 420 warga Depok dari populasi warga usia 17 tahun ke atas atau sudah menikah.
Untuk menjadi kota percontohan di Indonesia, pemerintah kota Depok harus bekerja ekstra keras lagi, untuk memenuhi kekurangan yang ada dalam pembangunan.
Gedung Bertingkat
Sebagai etalase Kota Depok, Jalan Margonda terus melakukan pembangunan selain berperan sebagai kota perdagangan dan jasa juga akan menjadi pusat perkantoran dengan berdirinya gedung-gedung bertingkat.
"Ke depan pembangunan kota terutama di Jalan Margonda akan menjadi kawasan perkantoran," ujar wali kota.
Menurut dia, pembangunan apartemen yang kian marak di Kota Depok akan menjadi penggerak berdirinya kawasan perkantoran.
Selama ini pembangunan apartemen telah dilakukan oleh Margonda Residence dan akan dilanjutkan dengan pembangunan apartemen yang akan berdiri lebih dari 20 lantai.
Apartemen Taman Melati Margonda yang dilengkapi dengan ruang perkantoran akan berdiri setinggi 24 lantai, akan selesai pembangunannya pada kuartal pertama 2013.
Direktur Utama Adhi Realty, Giri Sudaryono, mengatakan pemilihan lokasi Jalan Margonda karena letaknya yang strategis yaitu sangat dekat dengan pusat kota, stasiun kereta api, fasilitas pendidikan (Universitas Indonesia), rumah sakit, dan lainnya.
Direktur Pemasaran dan Pengembangan PT Adhi Realty Renny Soviahani mengatakan perusahannya menanamkan investasi sekitar Rp100 miliar untuk membangun apartemen, pusat perkantoran, dan kawasan komersial 24 lantai tersebut.
"Depok merupakan kota yang pesat pertumbuhannya, saya yakin investasi di sini sangat menguntungkan," ujarnya
Menurut dia, prospek pembangunan properti pada 2011 akan mengalami peningkatan. Pertumbuhan pembangunan apartemen saat ini terus melebar hingga ke daerah penyangga Jakarta, seperti Depok.
"Ke depan pembangunan properti di Depok akan bergairah seiring dengan akan beroperasinya seksi satu dari ruas tol Cinere-Jagorawi, pada Juni 2011," katanya.
Investor lainnya yang lebih dulu menanamkan investasi membangun apartemen adalah Cempaka Group dengan membangun Apartemen Margonda Residence III yang terletak di belakang Mal Depok di Jalan Margonda Raya dengan ketinggian 21 lantai.
Direktur Utama Cempaka Group, Teddy Budianto mengatakan bersama Propindo Sedayu pengembang ini membangun hunian dengan konsep mall apartemen, dengan memberikan nuansa baru bagi warga Depok.
Ia optimistis dengan tingkat pertumbuhan Kota Depok yang sangat tinggi konsep baru yang diusung di Depok akan disambut baik dengan sasaran kelas menengah dan menengah atas.
Lebih Hijau
Untuk menata Jalan Margonda agar lebih hijau, Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Depok, menyiapkan anggaran Rp4 miliar lebih untuk melakukan penghijauan taman separator di Jalan Margonda.
Kepala Bidang Pertamanan Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Depok, Mulyo Handoyo menegaskan, penghijauan taman separator telah masuk ke segmen dua dan segmen tiga.
Mulyo mengatakan, penghijauan tahap kedua ini dilakukan dari mulai lampu merah Ramanda sampai lampu merah Jalan Juanda, yang menghabiskan anggaran Rp1,8 miliar. Sedangkan, segmen tiga merupakan segmen dari mulai lampu merah Juanda sampai patung raja wali atau taman UI, dengan menelan biaya sekitar Rp Rp2,2 miliar.
Ia berharap proses penghijauan di Jalan uatam Kota Depok tersebut akan selesai pada 2012 selesai.

Source : http://beritadaerah.com/article/jawa/36322

Related Posts

0 komentar:

Posting Komentar